Translate

Thursday, July 25, 2013

Books "WEDDING NIGHT"

Books “MALAM PENGANTIN”
Judul Asli : WEDDING NIGHT
Copyright © by Sophie Kinsella 2013
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Nurkinanti Laraskusuma
Cover by eMTe
Cetakan I : Juli 2013 ; 592 hlm
Rate : 3,5 of 5

Just imagine this : Makan malam di restoran mewah dengan penampilan spesial, suasana romantis, dan menjelang penghujung acara, sang pria berlutut di hadapan sang kekasih, mengeluarkan kotak berisikan cincin pertunangan,dan berkata : “Would You Marry Me ?” ___ I guess it’s (almost) in every woman’s dreams who already having long-term relationship with their partner. Tapi bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya, bukan sebuah happy-ending, melainkan ‘bencana’ serta ‘tragedi’ memalukan yang akan tercatat dalam sejarah kehidupan yang menimbulkan trauma serta luka-hati menganga tanpa ada ‘band-aid’ yang cukup besar untuk menutupinya ?



Charlotte ‘Lottie’ Graveney kini sudah menginjak usia 33 tahun, dan sangat berharap hubungannya dengan Richard – kekasih terakhir dan cukup lama dibandingkan para kekasih sebelumnya, akan berakhir pada perjanjian sehidup-semati dalam sebuah ikatan pernikahan. Ketika Richard mengusulkan sebuah makan malam khusus sehari menjelang keberangkatannya ke San Fransisko, Amerika untuk pekerjaan barunya, Lottie menangkap sinyal serta pertanda bahwa ini adalah D-Day dimana akhirnya Richard akan melamar dirinya. Sungguh tak disangka, hal tersebut justru mengawali putusnya hubungan antar keduanya. Lottie kecewa, sakit hati serta merasa dipermalukan ketika Richard jelas-jelas ‘menolak’ akan melamar dirinya, dan ‘berita besar’ yang hendak ia sampaikan ternyata hanyalah masalah sepele yang sama sekali tak sesuai dengan bayangan Lottie.

Felicity ‘Fliss’ Graveney – kakak Lottie yang semenjak kecil telah berperan sebagai pengganti kedua orang tua mereka dalam merawat dan menjaga Lottie, sangat mencemaskan kondisi adiknya, terutama mengingat sejarah setiap kali Lottie mengalami putus-cinta, ia akan melakukan serangkaian ‘tindakan irrasional’ yang aneh dan bisa membahayakan masa depannya. Namun kesibukannya sebagai editor Pincher Travel Review serta pergulatannya dalam menyelesaikan proses perceraian dengan Daniel (yang telah menikah dengan wanita lain), dan mengasuh putra tunggal tersayang Noah, ia tak mampu mengawasi kegiatan Lottie selama 24 jam penuh. Dan suatu hari, Fliss dikejutkan dengan berita bahwa Lottie dalam perjalanan mengatur bulan madu segera setelah pernikahannya berlangsung.

Sophie Kinsella selalu menyajikan kisah yang bukan sekedar drama romansa manis, melainkan juga warna-warna lain yang mampu memikat para pembacanya, dengan memadukan konflik hubungan antar manusia, kelemahan serta kelebihan karakter yang berbeda-beda, dan situasi yang tak pelak lagi sangat mengguncang dan mampu memicu kesan tersendiri. Kali ini ia menyajikan adegan tragedi dengan bumbu humor yang mampu membuatku terbahak-bahak menjelang tengah malam hingga menjelang subuh (salah sendiri memilih buku ini sebagai bedtime-story, alhasil bukannya mengantuk, justru mata kian segar karena adegan-adegan yang ‘beyond-imagination’ ...).

Kondisi yang absurb terbentuk ketika Lottie bertemu kembali dengan Benedict Parr – kekasihnya ketika ia berusia 18 tahun. Dan setelah reuni dan pertemuan beberapa hari, mereka memutuskan untuk segera menikah. Tentu saja pihak kerabat terdekat kelabakan, terutama Fliss yang khawatir ini adalah salah satu Pilihan Celaka yang diambil oleh Lottie setiap ia mengalami putus-cinta. Kombinasi karakter Fliss yang sangat serius dalam misi ‘penyelamatan’ hidup Lottie, dipertemukan dengan sosok Lorcan – pendamping pria pilihan Ben, yang ternyata juga tak menyetujui tindakan Ben yang dianggap gegabah, tak kalah menarik untuk disimak ketika kedua kubu yang asalnya bermusuhan, kemudian bersekutu untuk ‘menggagalkan’ pernikahan tersebut.

Ketika semua cara dilakukan demi membuat Lottie ‘menunda’ hingga membatalkan pernikahan gagal, satu-satunya cara adalah ‘menyabotase’ bulan madu mereka. Nah, disinilah aneka adegan yang tak terbayangkan muncul. Dari tempat tidur king-size yang mendadak berubah menjadi single-small bed, pelayan pribadi yang bagai budak belian, mengikuti kemanapun pasangan ini hendak melalukan kegiatan ‘privacy’, sajian Sarapan dengan alunan musik Harpa yang mendayu-dayu tatkala keduanya sedang dipenuhi hasrat tinggi untuk ‘berhubungan’, sampai menukar minyak gosok yang menyebabkan Lottie mengalami alergi kulit yang cukup parah serta kesakitan jika disentuh oleh Ben ...

Meski sangat kasihan melihat nasib sengsara yang diterima oleh kedua pasangan bulan madu (yang sama sekali tak bisa ‘berbulan-madu’), diriku tak mampu menahan rasa geli hingga terbahak-bahak  membaca adegan-adegan yang mirip dengan film komedi ini. Sebuah drama tentang hubungan manusia yang layak digunakan sebagai referensi bacaan pasangan yang hendak / baru menikah. Dengan menyajikan situasi tragedi, keputus-asaan serta ketakutan akan menjalani perubahan dalam kehidupan, melalui adegan-adegan penuh humor yang menggoda sekaligus menyadarkan akan makna sesungguhnya pencarian jati diri, just in case you in the-stress-mood or even depression, pick-up this book and read it. At least you will laugh and laugh in between pages (^_^) “Tertawa itu sangat bagus bagi kesehatan lho.”

Tentang Penulis :
Sophie Kinsella adalah nama pena yang digunakan oleh Madeline Wickham, yang juga digunakan untuk menulis serangkaian novel non-chicklit. Sebagai Sophie Kinsella, ia dikenal akan serial Shopaholic dengan karakter utama Becky Bloomwood – wanita yang menjadi koresponden penasehat keuangan terutama bagi kaum wanita modern, namun ternyata dirinya sendir tak mampu mengatur keuangan pribadi hingga terlibat hutang yang tidak sedikit dengan pihak kartu kredit. Dengan gaya blak-blakan dan lewat canda dan humor, penulis memasukan opininya terhadap gaya hidup borjuis pada kalangan menengah yang berusaha mengikuti pola gaya dan pola hidup kaum papan atas.

Terlahir dengan nama Madeleine Townley pada tanggal 12 Desember 1969, penulis asal Inggris ini mengawali karirnya sebagai jurnalis keuangan (seperti karakter Becky Bloomwood), hingga pada usia 24 tahun, ia merilis novel pertamanya berjudul ‘The Tennis Party’ yang menuai sukses di khalayak umum dan menjadi bestseller. Dan setelah itu, berturut-turut, ia menghasilkan beberapa novel atas nama Madeleine Wickham, seperti ‘A Desirable Residence’, ‘Swimming Pool Sunday’, ‘The Gatecrasher’, ‘The Wedding Girl’, ‘Cocktail for Three’, dan ‘Sleeping Arrangements’. Kemudian ia mulai menulis serial Shopaholic yang rilis pada tahun 2000 dengan nama pena Sophie Kinsella, yang baru diungkapkan pada umum, saat rilis bukunya yang berjudul ‘Can You Keep A Secret?’ pada bulan Desember 2005.

[ source ]
Madeleine Wickham saat ini tinggal di London, Inggris, bersama sang suami Henry Wickham, pasangan yang telah menikah lebih dari 17 tahun ini dikarunia 4 orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Madeleine juga memiliki saudara perempuan yang juga seorang penulis drama-romance dan chicklit bernama Gemma Townley. Info selengkapnya tentang beliau, silahkan kunjungi websitenya di : Sophie Kinsella Official Site

[ more about this author and related works, just check at here : Sophie Kinsella | on Wikipedia | on Goodreads | on IMDb ]

Best Regards,

* Hobby Buku * 

2 comments :

  1. wah kata mbak fer ini buku kurang bagus, agak lama alurnya di pertengahan buku. tapi tebeel yaaah >_<

    ReplyDelete
    Replies
    1. awalnya memang rada mbulet mbak, tapi begitu masuk 'nikah-express' sampai 'honeymoon' nah ini lucu banget :D

      Delete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...