Translate

Monday, September 23, 2013

SCENE ON THREE [ 1 ]

SCENE ON THREE [ 1 ]

It’s my first time on ‘Scene On Three’ – a blog meme’s host by Bzee.
Asli sudah sejak pertama sudah pengen ikutan, tapi agak bingung mau ambil ‘scene’ yang bagaimana, dan beberapa kali terlewatkan dari jadwal kalendar (maklum suka lupa sekarang tanggal berapa (>,<) tahunya cuman awal-pertengahan-akhir hehe).

Nah, kebetulan beberapa minggu lalu ‘menemukan’ buku yang uniknya tidak kulirik sama sekali saat pertama kali rilis. Dan ketika akhirnya mencoba membaca (karena penasaran berat gara-gara rekomendasi sohib) alhasil diriku cukup tercengang dengan kisah dalam buku ini. Temanya cukup simple bahkan buka sesuatu yg baru, tapi sang penulis memberikan ‘sesuatu’ yang mampu menggerakkan emosi serta perasaan (paling tidak itu yang kurasakan) melalui rangkaian puisi yang sama sekali tidak puitis ... ‘but somehow it move something in my heart’ ; so here is some of the poems :



( seorang gadis berdiri di depan mikrofon diatas panggung, lampu sorot tertuju kepadanya, suasana mendadak senyap, ia menunduk dan mulai mengetuk-ngetuk mikrofon )

Deg deg
Deg deg
Deg deg
Kau dengar itu ?

( dengan suara lirih dan lambat )

Itu bunyi detak jantungku.
Deg deg
Deg deg
Deg deg
Kau dengar itu ? Itu bunyi detak jantungmu.

( ia mulai berbicara lebih cepat dan lebih lantang )

Waktu itu satu Oktober. Aku memakai sweater biruku, kau tahu, sweater yang kubeli di Dillard’s ? Dengan keliman rajut ganda dan lubang-lubang di ujung lengannya, yang bisa kumasukan jempolku saat cuaca dingin tapi tidak merasa seperti memakai sarung tangan ! Sweater yang kau bilang membuat mataku bak pantulan bintang kemintang di lautan.
Kau berjanji akan mencintaiku selamanya malam itu ...
dan kekasih
sesungguhnya, pernahkah
kau mencintaiku.

Waktu itu satu Desember. Aku memakai sweater biruku, kau tahu, sweater yang kubeli di Dillard’s ? Dengan keliman rajut ganda dan lubang-lubang di ujung lengannya, yang bisa kumasukan jempolku saat cuaca dingin tapi tidak merasa seperti memakai sarung tangan ! Sweater yang kau bilang membuat mataku bak pantulan bintang kemintang di lautan.
Kukatakan padamu aku sudah telat tiga minggu.
Kau bilang itu takdir.
Kau berjanji akan mencintaiku selamanya malam itu ...
dan kekasih
sesungguhnya, pernahkah
kau mencintaiku.

Waktu itu satu Mei. Aku memakai sweater biruku, meski kali ini keliman rajut gandanya sudah kendur dan kekuatan tiap helai benangnya diuji karena terentang ketat di atas perutku yang membuncit. Kau pasti tahu sweater itu. Sweater yang kubeli di Dillard’s ? Dengan keliman rajut ganda dan lubang-lubang di ujung lengannya, yang bisa kumasukan jempolku saat cuaca dingin tapi tidak merasa seperti memakai sarung tangan ! Sweater yang kau bilang membuat mataku bak pantulan bintang kemintang di lautan.
Sweater yang SAMA yang kau ROBEK dari tubuhku saat kau dorong aku ke lantai,
menyebutku jalang,
mengatakan
kau tidak cinta lagi
padaku.

Deg deg
Deg deg
Deg deg
Kau dengar itu ?
Itu bunyi detak jantungku.
Deg deg
Deg deg
Deg deg
Kau dengar itu ? Itu bunyi detak jantungmu.

( terjadi kesunyian panjang saat gadis itu menangkupkan kedua tangannya ke perut, air mata meleleh mengaliri wajahnya )

Kau dengar yang itu ? Pasti tidak. Itu bunyi mati janinku.
Karena kau
MEROBEK
SWEATERKU !

Fuihh...saat membaca (dan membayangkan) adegan pembacaan puisi yang disebut sebagai ‘slams’ ini – terasa sekali kekuatan emosi yang muncul melalui rangkaian kata-kata yang dibuat oleh para individu peserta ‘slams’ ini. Secara pribadi diriku bukan penggemar puisi, apalagi yang menggunakan kalimat ‘berbunga-bunga’ karena membuat bingung plus tidak dapat dipahami maknanya secara gamblang. Justru melalui kisah ini, pembacaan puisi bukan lagi berupa untaian kalimat indah namun kosong, melainkan curahan hati serta emosi terdalam masing-masing pembacanya.

Believe me, it’s so intense. And that’s just one poem, there is so many interesting scenes with poems too, well I think you can quest where this scene come from ... it’s from ‘SLAMMED’ by Collen Hoover  \(^0^)/  ( I will share it others ‘scene’ with you in another time OK )

Jika Anda tertarik untuk ikut serta dalam meme ini, silahkan meluncur di SINI (untuk mengetahui cara dan prosedurnya) dan sesuai namanya, event ini diadakan setiap tanggal “3” dalam penanggalan per bulan ( 3, 13, 23, 30, 31 ). Tertarik ? Langsung aja masukan postingan di link-tools yang tersedia di SINI.

Best Regards,

* Hobby Buku * 

2 comments :

  1. Judul Slammed ini sangat populer ya. Ngga nyangka kalo ternyata ada puisi begini. Ku kira ini masuk teenlit ato harlequin gitu :))

    ReplyDelete
  2. ooh, ini yg membuat dirimu tersedu-sedan mbak, jadi penasaran (sama awalnya ga begitu tertarik juga).
    selamat meramaikan scene on three :)

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...