Translate

Tuesday, December 10, 2013

Books "WALKING DISASTER"

Books “KEHANCURAN YANG MENJELANG”
Judul Asli : WALKING DISASTER
[ book 2 of BEAUTIFUL Series ]
Copyright © 2013 by Jamie McGuire
Cover image by Tony Mauro
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Shandy Tan
Desainer sampul : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan I : Oktober 2013 ; 560 hlm ; ISBN 978-602-03-0056-6
Rate : 3.5 of 5

Kita telah ‘mendengar’ kisah pertemuan dua insan remaja yang penuh gejolak dan hasrat dari dua karakter yang memiliki sifat serta karakter unik, dari sudut pandang Abby Abbernathy melalui Beautiful Disaster. Kini berlanjut pada Walking Disaster, kisahnya tidak berbeda jauh dengan buku pertama, namun ada beberapa tambahan khusus karena kisah ini diceritakan melalui sudut pandang Travis Maddox. 

Travis, putra bungsu dari lima bersaudara, Thomas, si kembar Taylor dan Tyler serta Trenton, harus menghadapi pahitnya kehidupan kala ibu tercinta meninggal akibat penyakit di saat ia masih kanak-kanak. Satu hal pesan yang ibu yang selalu ia ingat dan pegang teguh, untuk menemukan cinta sejati dalam hidupnya, dan memperjuangkan sekuat tenaga untuk meraih kebahagiaan dalam kehidupan.



“Kelak kau akan jatuh cinta, Nak. Jangan langsung menjatuhkan pilihan pada sembarang wanita. Pilihlah gadis yang tidak mudah kaudapatkan, gadis yang harus kauperjuangkan untuk mendapatkannya, dan setelah itu jangan pernah berhenti memperjuangkannya. Jangan pernah berhenti berjuang untuk menggapai keinginanmu.” [ p. 10 ]
Sang ayah yang mengalami keterpurukan sepeninggalan istrinya, menyerahkan perawatan anak-anaknya pada Thomas, putra tertua yang masih terbilang remaja kala itu, membuat perjalanan hidup Travis berjalan melalui tempaan yang cukup berat. Meski demikian, keutuhan dan jalinan hubungan antara angggota keluarga Maddox tetap terjaga utuh dan kuat sesuai amanat sang ibu. Hingga satu demi satu putra-putra Maddox beranjak dewasa ...

Travis – pemuda yang selalu tampil bak pemuda urakan, dengan tattoo di sekujur tubuhnya, fisik yang menunjang dan wajah yang menarik, membuatnya memperoleh ‘gelar’ yang tidak terbilang bagus. Ia tak memperdulikan itu semua, hingga bertemu dengan Abby Abernathy – gadis menarik yang bertingkah laku berbeda dengan gadis-gadis lain yang selalu mengejar dirinya, berlomba-lomba memperebutkan tempat untuk ‘tidur’ dengan Travis Maddox.

Ketika hampir sebagian besar teman-teman kuliah melihat bahwa Travis ‘berburu’ gadis yang sama sekali tidak masuk dalam kategori sebagai ‘gadis Maddox’ ...maka dimulailah babak baru dalam kehidupan mereka yang berpengaruh pada teman dan kenalan di sekelilingnya. Hubungan tarik-ulur antara Abby dan Travis bukan sekedar menimbulkan polemik tersendiri, tetapi juga reaksi keluarga, kerabat serta teman dekat mereka. Kombinasi antara hasrat dan emosi yang menggebu-gebu, disertai hambatan akan pemahaman ‘hubungan’ yang berbeda antara keduanya.

Bagaimana jika obsesi bertemu dengan rasa paranoid untuk menjalani kedekatan yang tak mampu dipisahkan ? Kurang lebih inilah inti kisah hubungan antara Abby dan Travis. Jika dalam buku pertama, kesan yang kudapatkan hanya ‘kekacauan’ dalam jalinan hubungan antara dua insan yang bisa dikatakan belum mencapai ‘kedewasaan’ dalam berpikir atau pengambilan keputusan, maka melalui buku kedua ini, ada hal-hal yang merubah pemikirannya. Menyangkut diri Travis yang bisa dikatakan memiliki ‘obsesi’ aneh terhadap diri Abby serta ketidak-mampuannya untuk ‘menerjemahkan’ isi perasaannya terhadap gadis ini, kini bisa sedikit banyak kupahami.
“Aku tahu kita kacau. Aku impulsif, bertemperamen buruk, dan kau memikatku dengan cara yang tak pernah dilakukan orang lain. Di satu saat kau bersikap seakan membenciku, dan di saat berikutnya kau membutuhkanku. Aku tak pernah melakukan apa pun dengan benar dan aku tidak layak mendapatkanmu ... tapi aku amat sangat mencintaimu, Abby. Aku mencintaimu lebih daripada aku pernah mencintai seseorang ataupun sesuatu. Saat kau di dekatku aku tidak butuh minuman keras, uang, atau pertarungan, atau semua hubungan cinta satu malam itu ... yang kubutuhkan Cuma dirimu. Hanya kau yang kupikirkan. Hanya kau yang kuimpikan. Kaulah yang kuinginkan.” [ p. 306 – 307 ]
Kematian sang ibu pada usia yang sangat muda, rasa kehilangan yang menakutkan dan membayangi sepanjang kehidupannya. Ini yang mungkin menjadi salah satu pilihan hidup yang ‘salah’ ketika ia memilih hanya berhubungan seks dengan gadis-gadis yang berbeda tanpa memperdulikan jalinan hubungan yang lebih dalam dan serius. Dan di saat ia menemuak gadis yang dianggapnya sesuai dengan Impiannya, keinginan untuk mempertahankan gadis itu menjadi sebuah obsesi yang menakutkan. Dan konflik semakin bertambah karena Abby, juga sedang melarikan diri dari keterikatan yang menyesakan hidupnya.

Abby berusaha mencari kebebasan sekaligus berusaha mewujudkan jati dirinya, akibat trauma dan luka yang dialami, yang membuatnya pergi meninggalkan keluarganya. Maka tak heran jika baik Abby maupun Travis tidak ‘mampu’ menjalani kehidupan yang selaras dan tenang pada awal-awal jalinan hubungan mereka. Ciri khas gejolak dan ketidak-dewasaan kaum remaja, turut tercemin sepanjang konflik yang semestinya bisa segera terselesaikan seandainya masing-masing pihak tidak memperturutkan emosi kemarahan dan kesedihan yang cukup labil. In the end, it’s just another typical teens-romance, yet beautifuly written (^_^)

Tentang Penulis :
Jamie McGuire lahir di Tulsa, Oklahoma lulusan dari Northern Oklahoma College dengan gelar sarjana Ilmiah Terapan bidang Radiografi. Novelnya ‘Beautiful Disaster’ menuang respons publik yang cukup memuaskan hingga kelanjutan kisahnya ‘Walking Disaster’ menempati posisi no. 1 dalam jajaran New York Times, USA Today hingga Wall Street Journal Bestseller pada debut awal tanggal 2 April 2013 lalu.  Selain itu, ia juga menulis serial ‘Providence’ yang  juga masuk dalam Kindle Bestseller. Kini ia menjalani kehidupan sebagai penulis independen penuh waktu, menetap di Enid, Oklahoma bersama suaminya Jeff – seorang ‘cowboy’ dan tiga orang anaknya, di sebuah lahan seluas 30 acres bersama lima ekor kuda, tiga ekor anjing serta seekor kucing bernama Rooster. Jamie dapat dihubungi melalui websitenya di : www.jamiemcguire.com  

Best Regards,

Hobby Buku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...