Translate

Wednesday, September 3, 2014

Books "SAVING FISH FROM DROWNING"

Books “PENYELAMATAN YANG SIA-SIA”
Judul Asli : SAVING FISH FROM DROWNING
Copyright © 2005 by Amy Tan
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Ingrid Dwijani Nimpoeno
Desain & Ilustrasi Sampul : Eric Alexander
Cetakan I : Februari 2008 ; 552 hlm ; ISBN 978-979-22-3517-3
Rate : 3.5 of 5

~ | Berita Khusus | ~
“PESOHOR DIBANTAI DALAM PEMBUNUHAN BERLATAR PEMUJAAN”
“Tubuh Bibi Chen, usia 63 tahun, seorang pakar bisnis eceran, pesohor dan anggota dewan Museum Seni Asia, kemarin ditemukan di etalase tokonya di Union Square – The Immortals, yang terkenal dengan pengaruh China ... ditemukan pula sebuah benda kecil menyerupai penggaruk tanah yang memotong lehernya dan seutas tali yang dikencangkan mengelilingi lehernya, menandakan seseorang telah mencoba mencekiknya setelah tikamannya gagal. Pintu tokonya dibuka dengan paksa dan jejak berdarah sepatu pria berukuran 12 mengarah dari podium tempat tubuh Bibi Chen berada, kemudian tampak keluar dari pintu dan turun ke jalan. Di samping tubuhnya terserak perhiasan dan patung-patung yang pecah.”



Seorang laki-laki yang saleh menjelaskan kepada pengikutnya, “Mengambil kehidupan itu jahat, dan menyelamatkannya adalah tindakan mulia. Setiap hari aku berjanji akan menyelamatkan ratusan kehidupan. Kutebar jalaku di danau dan ratusan ikan pun terjaring. Kutaruh ikan-ikan itu di tepi danau, dan di sana mereka melompat-lompat dan menggeliat.” “Jangan takut,” kataku pada ikan-ikan itu. “Aku menyelamatkan kalian supaya tidak tenggelam.” “Tak lama kemudian ikan-ikan itu tenang dan berbaring diam. Tapi sayang, aku selalu datang terlambat dan ikan-ikan itu mati. Dan karena tidak baik untuk membuang apa pun, aku membawa ikan-ikan mati itu ke pasar dan menjualnya dengan harga bagus. Dengan uang itu aku membeli lebih banyak jala supaya bisa menyelamatkan lebih banyak ikan.” [ Anonimus ]
Bibi Chen sedang sibuk mengadakan persiapan ekspedisi khusus bersama teman-temannya. Ekspedisi yang bertopik “Mengikuti Jejak Sang Buddha” rencananya merupakan semacam wisata napak tilas dari Provinsi Yunnan, China melalui pegunungan Himalaya menuju Burma Road yang termahsyur. Sebagai pemimpin dan pemandu wisata yang baik, ia telah mengatur rencana yang luar biasa dalam perjalanan ini, namun pada tanggal 2 Desember (tepat 14 hari menjelang keberangkatan) Bibi Chen ditemukan tewas dalam kondisi aneh dan misterius. Demi menghormati jerih payah Bibi Chen, maka rombongan wisata meneruskan rencana ekspedisi dengan mengganti pemimpin wisata. Bernie Trueba y Cela – seniman grafis, gay dan memiliki pengalaman sebagai pemandu wisata, terpilih memimpin perjalanan ini.

Rombongan yang terdiri dari Marlene Chu serta putrinya Esmee yang baru berusia 12 tahun, Roxanne Scrangello (ahli bilogi evolusioner, ilmuwan Darwin dan penerima beasiswa MacArthur) dan suaminya, Dwight Massey (ahli psikologi perilaku yang memiliki misi melacak keberadaan kakek buyutnya yang terbunuh di Burma), serta Heidi Stark, saudara tiri Roxanne dan Vera (sahabat tercinta Bibi Chen). Selain itu ada Mark ‘Moff’ Moffet dan Rupert – putranya yang berusia 15 tahun, Harry Bailey, sahabat karib Moff (seorang pakar binatang serta pelatih anjing asal Inggris yang terkenal dengan acara TV-nya The Fido Files) yang telah mengadopsi Pocchini – anjing kesayangan Bibi Chen. Terakhir adalah pasangan Wendy Brookhyser (putri direktur yayasan) dan Wyat Fletcher, kekasihnya sekaligus putra tunggal raja gandum dari Dakota Utara.

Rombongan berangkat pada tanggal 16 Desember, setelah melewati dua persinggahan akhirnya pada tanggal 18 Desember mereka tiba di Lijiang, China, disambut oleh Mr. Qin Zheng – pemandu wisata terbaik di wilayah tersebut. Anehnya keesokan harinya Mr. Qin mendadak berhalangan (fakta sebenarnya ia telah ‘dibajak’ rombongan lain yang mengetahui kemampuan Mr. Qin). Akibatnya Bernie harus mengambil keputusan memilih salah satu dari dua pemandu wisata yang masih tersedia. Tanpa memiliki pemahaman dan pengetahuan khusus, Bernie memilih seorang wanita sebagai pemandu mereka. Sebuah keputusan yang kelak justru mengakibatkan aneka permasalahan bagi rombongan ini. Karena wanita pemandu mereka, tidak terlalu memahami seluk-beluk dan adat daerah, termasuk berkomunikasi secara lancar menggunakan dialek setempat.

Masalah mulai muncul ketika mereka tiba di Wisata Gua Kelamin Wanita, karena kurangnya pemahaman serta tiada peringatan dari sang pemandau, beberapa anggota rombongan melakukan perbuatan yang ternyata dianggap menghina dewa-dewa dan merusak kesucian kuil. Akibatnya bukan saja mereka dikenai denda yang lumayan, tetapi juga kutukan jahat yang dilontarkan oleh kepala suku setempat, bahwa karma buruk akan menyertai rombongan orang-orang asing di tanah suci, yang berbuntut pada larangan untuk meneruskan perjalanan napak tilas di China. Karena hal tersebut maka rencana kunjungan ke Burma terpaksa dipercepat. Bernie nyaris stress dan panik, tanpa mengetahui bagaimana caranya mereka mendapatkan ijin masuk Burma lebih cepat dari jadwal semula. Tanpa sepengetahuan mereka, arwah Bibi Chen tetap mendampingi dan membantu secara tidak langsung melalui ‘mimpi’ Walter – salah satu pemandu wisata.

Berkat Walter (yang di-inspirasi melalui mimpi oleh arwah Bibi Chen), rombongan akhirnya berhasil memasuki kawasan Burma dan menikmati wisata pemandangan serta suasana yang luar biasa, terlepas dari aneka peristiwa dan kejadian-kejadian aneh yang terjadi pada anggota rombongan. Namun tidak ada yang memperhatikan hal-hal tersebut lebih jauh, hingga suatu pagi, saat cuaca cerah memungkinkan rombongan menikmati pemandangan matahari terbit dengan mengelilingi area danau yang luas dengan sampan. Dengan perkecualian Harry yang masih tertidur pulas saat rombongan berangkat menjelang fajar, hingga malam menjelang rombongan berisi sebelas orang anggota rombongan beserta beberapa pendayung sampan tidak kembali dan hilang tanpa jejak. Harry yang kebingungan, dibantu oleh tim pencari dan pihak berwajib, hanya berhasil menemukan Walter yang pingsan dengan luka di kepala, di gua-gua yang ada di sekitar danau.

Kondisi Walter cukup parah, namun ia akan selamat, sayangnya ia mengalami hilang ingatan akan kejadian sepanjang pagi hingga malam saat ditemukan. Lalu dimana gerangan anggota rombongan yang lenyap tanpa jejak itu ? Apakah benar kutukan yang dilontarkan oleh kepala suku telah mengakibatkan ‘tragedi’ menakutkan sekaligus membingungkan ini ? Pembaca akan digiring mengikuti penuturan narasi (arwah) Bibi Chen untuk mengetahui secara pasti apa yang terjadi pada masing-masing anggota rombongan yang lenyap. Melalui pemahaman (arwah) Bibi Chen pula, pembaca dituntun untuk memahami tentang apa sebenarnya yang nyata maupun tidak nyata dalam kehidupan manusia, di mana pun mereka berada. Hingga akhir kisah, bukan saja misteri lenyapnya rombongan wisata tersebut yang terkuak, tetapi juga kebenaran di balik kematian misterius Bibi Chen ...

Ini adalah buku karya Amy Tan yang pertama kali kubaca. Meski memiliki beberapa koleksi lainnya, terus terang diriku belum sempat untuk mulai membacanya, dengan perkecualian ‘Saving Fish From Drowning’ yang semenjak awal telah menarik perhatianku karena ‘terbetik’ adanya unsur misteri dalam kisah ini. Membaca buku yang lumayan tebal, kisah ini berjalan dengan permulaan yang cukup menarik, sebuah kasus pembunuhan !! Namun menjelang pertengahan, terus terang konsentrasiku agak teralihkan karena penulis menuturkan kisah melalui aneka sudut pandang beberapa karakter yang cukup membingungkan karena seting waktu yang bolak-balik antara masa lalu dan masa kini. Syukurlah menjelang akhir kisah, alur dan plot dituturkan melalui satu sudut pandang, narasi oleh arwah Bibi Chen yang memberikan penjelasan pada bagian-bagian yang ‘hilang’ sepanjang kisah ini. Secara keseluruhan, ide dan tema yang diangkat menarik dan mampu mengundang rasa penasaran. Hanya gaya penuturan serta lompatan kilas balik yang tak beraturan, membuat kenyamanan menikmati bacaan ini secara utuh, terusik dan mudah teralihkan ... hingga kesanku berakhir dengan perasaan ‘datar’ dan kurang puas. Mungkin akan kucoba membaca karya lainnya, untuk menemukan ‘sesuatu’ yang lebih mengena.

[ more about this author & related works, just check at here : Amy Tan | on Goodreads | on Wikipedia ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
79th Book in Finding New Author Challenge
200th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...