Translate

Monday, November 24, 2014

Books "ANNA & THE FRENCH KISS"

Judul Asli : ANNA & THE FRENCH KISS
[ book 1 of ANNA & THE FRENCH KISS Series ]
Copyright © 2010 by Stephanie Perkins
Penerbit Pustaka Bahtera (Laluna & Friends)
Alih Bahasa : Merry Riansyah
Editor : Bunga Siti Fatimah
Layout : Nurhasanah Ridwan
Desain sampul : aneesy29@gmail.com
Cetakan I : Mei 2014 ; 476 hlm ; ISBN 978-602-7041-00-4
Rate : 3.5 of 5

Namaku Anna Oliphant (17 tahun) yang selama ini menghabiskan masa kecil di Atlanta, Georgia bersama adikku Sean (7 tahun) si badung yang sangat kusayangi. Kami berdua tinggal bersama ibuku, karena ayahku yang awalnya seorang penulis biasa, kini menjadi terkenal berkat novel-novel aneh yang ditulisnya, diangkat ke layar lebar, dan yang lebih aneh kisahnya laris manis di kalangan Hollywood. Kini ayahku menjadi salah satu selibriti yang sibuk di kawasan Hollywood, dan demi menjaga ‘image’ status sosialnya yang baru, ayahku mendapat ide untuk mengirimku ke sekolah asrama khusus di Paris. Tanpa memperdulikan semua rengekan dan tangisanku, karena harus meninggalkan sahabatku, Bridgette Saunderwick serta Christopher aka Toph, cowok yang diam-diam kutaksir selama ini, akhirnya tiba juga hari dimana aku harus menjalani kehidupan yang baru, di tempat yang jauh dari keluarga maupun kenalanku.



Gadis culun dari Clairemont High kini harus menyesuaikan diri sebagai salah satu siswa S.O.A.P (School of America in Paris) yang mayoritas siswanya dari kalangan elite atau memiliki popularitas tersendiri.  Beruntunglah ia bertetangga dengan Meredith Chevalier – gadis yang gemar olahraga bola sekaligus salah satu anggota klub yang cukup keren. Berkat Meredith, diriku mengenal Josh dan Rashmi – pasangan unik karena memiliki karakter yang bertolak belakang. Dan tentu saja Étienne St. Clair – cowok yang memiliki penampilan bagai dewa Yunani, berkat hasil dari ayah Prancis dan ibu Amerika, serta lahir di San Fransisko, namun besar di London, Inggris. Kelebihan lainnya, St. Clair bukan saja populer (terutama di kalangan gadis-gadis) tetapi ia juga sangat ramah dan baik hati, sama sekali tidak sombong. Kekurangannya, ia sudah memiliki kekasih, gadis bernama Ellie yang cantik, menarik dan bercita-cita menjadi model terkenal.  

Maka tidak bisa disangkal bahwa diriku terkena ‘jampi-jampi’ panah si Cupid semenjak pertama kali bertemu dengan St. Claire. Bahkan Meredith yang sudah lama bersahabat dengannya juga memiliki ‘crush’ yang cukup dalam terhadap cowok itu. Josh – sahabatnya pun mengakui seandainya ia bukan cowok, ia sudah lama ikut-ikutan mengejar St. Claire. Karena status ‘sudah memiliki ‘kekasih’ membuat St. Claire sedikit (walau tidak terlalu besar) terlindungi dari buruan para korban yang jatuh hati padanya. Anehnya, lama-kelamaan diriku merasa St. Claire ‘sedikit’ berbeda saat kita hanya berdua. Dan akhir-akhir ini, kami sering sekali berdua, entah sekedar jalan-jalan mengukur jalan menikmati pemandangan kota Paris, atau menonton film renoir, hingga kunjungan ke tempat-tempat bersejarah. Benarkah St. Claire memang memiliki ‘perasaan khusus’ terhadapku ? Lalu mengapa ia tidak mengakuinya terus terang – dan bagaimana dengan Ellie ?

Again, tipikal kisah romansa kaum remaja, konflik antara dua insan yang saling tertarik satu sama lain, atau meminjam istilah mereka ‘mabuk-kepayang’ dan situasi yang tak memungkinkan mereka untuk (langsung) bersatu, di mana pada kasus kali ini masing-masing memiliki kekasih (atau setidaknya salah satu diantara mengira dirinya memiliki kekasih hingga ia akhirnya sadar bahwa itu bukannya ‘cinta’ ... ). Secara keseluruhan, tidak ada kelebihan atau keunggulan dari segi tema. Bahkan karakter yang muncul pun ‘just ok’ nothing more to be over – tetapi pemilihan latar belakang kota Paris ini yang membuat ‘hidup’ suasana, hingga adegan yang sebenarnya cukup ‘cliche’ terasa sangat indah dan menarik, gara-gara berlokasi di tempat bersejarah yang sangat unik, menyeramkan sekaligus mengundang rasa penasaran, hingga aroma-romantisme pun terasa bagaikan angin segar yang menggiurkan.

Jika kisah ini dibuat menjadi adaptasi film, terus terang diriku akan menonton bukan karena kisah atau karakter yang terlibat di dalamnya. Tetapi karena ingin melihat ‘pemandangan’ serta merasakan ‘suasana’ yang dijabarkan begitu menggugah oleh sang penulis. Walaupun pernah sekali melihat beberapa ikon simbol serta tempat bersejarah yang disebutkan, suasana santai yang terasa menghanyutkan dalam kisah ini, tidak mampu kurasakan pada saat itu (mungkin juga karena harus berlari-lari dikejar tour-leader saat mengunjungi satu demi satu tempat wisata, and I’m can not enjoying that at all). Ingin jalan-jalan ke Paris dalam sekejab ? Silahkan membaca buku ini sebagai pendahuluan, siapa tahu hal ini menimbulkan inspirasi untuk suatu saat benar-benar berkunjung ke kota yang selalu memiliki aneka jenis atraksi, pemandangan hingga wisata kuliner yang tak mampu dilupakan begitu saja (termasuk price-listnya yang bikin kantong jebol hahaha)

[ more about this author & related works, just check at here : Stephanie Perkins | on Goodreads | on Wikipedia | at Twitter | at Tumblr ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
92th Book in Finding New Author Challenge
257th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...