Translate

Tuesday, February 24, 2015

Books "PRINCESS ON THE BRINK"

Books “SANG PUTRI PUSING BERAT”
Judul Asli : PRINCESS ON THE BRINK
[ book 8 of PRINCESS DIARIES ]
Copyright © 2007 by Meggin Cabot
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Monica Dwi Chresnayani
Ilustrasi & Desain sampul : Felicia Kitty Rahmadani
Cetakan I : November 2007 ; 288 hlm ; ISBN 978-979-22-3338-4
Harga Normal : Rp. 35.000,-
Rate : 3.5 of 5

Mia sekarang sudah kelas dua SMU, yang berarti lebih banyak pelajaran baru (yang tak kalah sulitnya) untuk ia hadapi sepanjang tahun. Selain itu, tampaknya semua orang kecuali dirinya sudah melakukan ‘itu’ (perbincangan dan detil dalam dialog-dialog di dalamnya hanya boleh dibaca oleh mereka yang berusia di atas 17 tahun) dengan pasangan masing-masing atau siapa saja yang bersedia melakukannya bersama. Bahkan isu tentang JP dan Lily yang baru saja ‘jadian’ dan sudah melakukan hal ‘itu’ nyaris membuat Mia bagai kebakaran jenggot karena penasaran ingin tahu dan meminta penjelasan secara ilmiah (plus detil) ... yang membuatku cukup ‘ngakak’ pada beberapa bagian. Meski dirundung rasa penasaran  tingkat tinggi, sama sekali tidak terbersit dalam benak Mia untuk ikut-ikutan, apalagi ia telah memperjelas situasi tersebut dengan Michael, yang mengatakan bersedia menunggu (asal tidak sampai akhir jaman begitu katanya LOL). Kemudian muncul ‘kejutan’ yang akan diberikan oleh Michael kepada Mia pada kencan spesial mereka.



Michael akan segera berangkat ke Jepang selama sedikitnya setahun untuk melakukan penelitian pembuatan robot yang akan membantu bidang kedokteran. Mia sudah megetahui bahwa Michael termasuk jenius (sebenarnya hampir seluruh keluarga Moscovitz sangat brillian, yang acapkali membuat mereka kurang memperhatikan kepentingan atau perasaan orang lain, terutama mereka yang jauh lebih ‘bodoh’ dibandingkan mereka ... errrr, ralat, itu khusus berlaku hanya pada Lily, Michael cenderung lebih sabar dan telaten membimbing mereka yang lebih ‘lamban’ ketimbang dirinya), namun mengapa ia memilih pergi ke seberang lautan (dan selama setahun penuh tidak akan pulang demi mengejar waktu agar penelitian cepat terselesaikan) meninggalkan dirinya, padahal mereka ‘baru’ saja berpacaran (mengingat masa ‘suka’ Mia diukur semenjak ia jatuh hati pada pandang pertama kala masih kanak-kanak pada Michael). Mia bahkan mulai berpikir, jangan-jangan ini hanya alasan Michael karena ia menolak melakukan ‘itu’ saat Michael menyatakan siap melakukannya ...

Kala Mia berusaha mencari jalan mempertahankan hubungannya dengan Michael, bayang-bayang masa lalu justru muncul. Seperti pertemuan kembali dengan Kenny Showalter – mantan kekasih pertama Mia yang kini kembali satu kelas, dan anehnya mengajukan usulan agar mereka kembali menjadi partner belajar. Dan mengapa Tina mencurigai hubungan akrab Mia dengan JP, bahwa cowok tersebut sebenarnya ‘naksir’ Mia, karena hal itu mustahil bagi Mia, nyatanya ia kini menjadi pacar Lily dan ia jelas-jelas milik Michael. Jika JP sangat sabar dan penuh perhatian mendengarkan curhat Mia tentang Michael, bukankah itu menandakan ia adalah sahabat sejati ? Seperti juga akhirnya ia menjadi rekan Lab baik dengan Kenny maupun JP (keduanya sama-sama meminta dirinya bersedia), ini kan hanya berarti mereka bisa berteman dengan sangat baik ? Sama dengan cara Mia membiarkan Lily kembali memusatkan perhatian pada kampanye pemilihan Ketua Persatuan Pelajar SMU Albert Einstein periode baru dan mencalonkan Mia, walau dirinya sama sekali tidak berminat atau memiliki semangat memimpin seperti sebelumnya ...

Buku ke-8 seri Princess Diaries sesuai judulnya merupakan cukilan catatan harian Mia Thermopolis – Putri Genovia sekaligus remaja berusia 16 tahun yang berjuang mencari identitas diri dan bergelut dengan problematika khas remaja seusianya. Bagi pembaca yang awam dengan bacaan khas teenlit ini, perlu diwaspadai bahwa budaya dan kebiasaan yang muncul dalam kasus ini bercermin pada kehidupan remaja di Amerika, yang mana cukup berbeda pada beberapa hal dengan remaja di Indonesia. Salah satunya adalah kebebasan berbicara dan mengekspresikan diri seputar kehidupan seks pra-nikah yang menandakan tanda ‘kedewasaan’ sekaligus popularitas di kalangan remaja. Untungnya penulis memberikan ‘penampilan’ yang berbeda pada karakter Mia Thermopolis. Di tengah maraknya kehidupan seks bebas dan berganti-ganti pasangan pada kalangan remaja, ia justru menolak mengikuti arus, walau pada beberapa kesempatan ia sempat tergoda melakukannya, hanya karena ingin dianggap “sama” dengan teman-teman sekolahnya.

Salah satu kasus yang muncul, pertengkaran antara Mia dan Michael tentang menjaga ‘keperawanan’ masing-masing sampai waktu yang tepat untuk membuktikan tanda cinta (dan dilanggar oleh Michael tanpa mengetahui prinsip serat keyakinan Mia). Perbedaan pandangan antara Mia yang menganggap Michael mengkhianati kepercayaan yang menjadi dasar hubungan mereka, sedangkan Michael merasa telah berbuat benar dengan bersikap jujur, bahwa ia bukan ‘perawan’ lagi jauh sebelum mereka berpacaran. Kasus ini tidak mudah ditentukan siapa yang benar dan siapa yang salah. Dan hingga akhir, penulis juga menyerahkan nasib hubungan antara Mia dan Michael pada waktu dan jarak yang pada akhirnya membawa pada kematangan pikiran dan proses untuk saling memahami diri sendiri serta mendengarkan suara hati alih-alih ledakan emosional yang mewarnai kehidupan remaja pada umumnya (bahkan pada pasangan yang lebih dewasa, masalah ini pun juga merupakan pemicu pertengkaran). Walau bukan kisah favorit, tapi penulis menunjukkan proses perkembangan karakter yang cukup menarik untuk disimak lebih dalam ... terutama pada kisah kelanjuatnnya (^_^)

Tentang Penulis :
Meg Cabot ( nama aslinya Meggin Patricia Cabot ), lahir di Bloomington, Indiana, Amerika Serikat pada tanggal 1 Februari 1967. Ia merupakan penulis Amerika yang sangat produktif dalam menulis dan telah menghasilkan lebih dari 50 judul buku. Karyanya yang terkenal diantaranya seri The Princess Diaries, yang telah diangkat ke layar lebar oleh Walt Disneys Pictures dengan judul yang sama. Kemudian seri Mediator  tentang remaja yang memiliki kemampuan supranatural, serial detektif lewat Heather Wells Mystery, serangkaian chicklit, historical romance dan tentu saja seri Underworld yang merupakan adaptasi dari kisah Mitologi Yunani yaitu Persephone yang diculik oleh Hades – dewa penjaga gerbang kematian, dan dipaksa menemaninya tinggal di Underworld. Meg Cabot telah memperoleh banyak penghargaan atas karya-karyanya, hingga kini buku-bukunya terjual lebih dari 15 juta kopi, dan ia masih tetap giat menulis sampai kapan pun ...

 more about the author & related works, just check at here : Meg Cabot | on Goodreads | on Wikipedia | on IMDb  ]

Best Regards,

Hobby Buku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...