Translate

Sunday, January 10, 2016

[ 2016 | Review #09 ] : "THE TOURIST"

Books "TURIS"
Judul Asli : THE TOURIST
[ book 1 of MILO WEAVER Series ]
Copyright © 2009 by Olen Steinhauer
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Siska Yuanita
Desain sampul : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan I : April 2010 ; 472 hlm ; ISBN 978-99-22-5677-2
Harga Normal : Rp. 00.000,-
Rate : 4 of 5

Siapa yang tak mengenal istilah ‘Turis’ yang menggambarkan individu atau kelompok yang melakukan perjalanan mengunjungi negara-negara lain mayoritas untuk berlibur dan mencari kesenangan. Namun istilah ‘Turis’ sepanjang kisah ini sama sekali tidak mencerminkan sosok yang berlibur mencari kesenangan, karena mereka mengemban misi khusus yang tidak mampu dilakukan oleh kebanyakan orang.


Milo Weaver adalah ‘turis’ – agen khusus cabang CIA yang sangat rahasia hingga keberadaannya tidak diketahui atau tercantum dalam berkas-berkas resmi. Tugasnya bervariasi dari sebagai kurir, detektif, bodyguard hingga melakukan penyiksaan untuk mendapatkan keterangan termasuk menghabisi nyawa pihak-pihak tertentu yang dikehendaki atas perintah pihak yang lebih berwenang. Ia merupakan agen aktif yang sangat kompeten, nyaris tak berpikir dua kali dalam menuntaskan aneka misi yang dibebankan.

Hingga pada akhirnya ‘kelelahan’ dari dalam menggerogoti dirinya, perasaan mati yang akhirnya menjadi kehampaan mencekam, membuatnya tidak lagi memperdulikan keselamatan nyawanya dan siap menantang bahaya yang sanggup merenggut dirinya dari dunia dalam sekejab. Di saat Milo siap melakukan ‘bunuh-diri’ dalam misinya, justru tugas terakhir yang diberikan oleh atasannya untuk mengungkap agen rahasia yang berkhianat, di sanalah ia bertemu dengan sosok yang merubah kehidupan serta masa depannya.

Enam tahun kemudian, Milo Weaver dikenal sebagai manajer aras menengah markas CIA di New York, menjalani kehidupan rumah tangga yang menyenangkan bersama Tina dan putrinya Stephanie di kawasan Brooklyn. Panggilan dari Tom Grainger – atasannya, untuk memastikan bahwa pria bernama Samuel Roth yang sedang dalam tahanan pihak berwajib, adalah ‘Harimau’ – inisial yang diberikan pada sosok teroris dan pembunuh paling dicari.

Milo juga memiliki kepentingan khusus karena ‘Harimau’ adalah proyek khusus yang menjadi obsesinya selama 6 tahun terakhir, berusaha keras untuk menangkapnya, tanpa hasil, hingga kini ia diduga berada dalam tahanan akibat tuduhan melakukan kekerasan fisik. Tanpa menduga apa yang akan ia hadapi, Milo berusaha mengorek keterangan dari ‘Harimau’ yang anehnya bersedia terbuka atas semua ‘pekerjaan’ yang telah ia lakukan, sekaligus memberikan petunjuk-petunjuk aneh, akan adanya konspirasi besar yang melibatkan baik dirinya maupun Milo. 

Belum tuntas penyelidikan Milo, Samuel Roth tewas bunuh diri dengan ‘menggigit’ sianida yang disimpan dalam giginya. Berbekal potongan-potongan petunjuk yang telah ia terima dari pria aneh itu, Milo mulai melangkah pada penjelajahan panjang nan berbahaya, yang akan mengungkap permainan politik tingkat tinggi, perebutan kekuasaan dengan mengorbankan sekian banyak nyawa di masa silam dan akan semakin banyak korban berjatuhan jika Milo tidak bergerak lebih cepat.

Ini adalah karya kedua Olen Steinhauer yang kubaca, setelah The Cairo Affair (TCA) yang mengungkap detil skandal di balik agensi analisa intelegen yang berperan besar dalam menyulut perang serta konflik berkepanjangan di negara-negara lain. Sedikit berbeda dengan TCA karena alurnya yang lebih lambat, maka The Tourist bergerak cukup cepat, mengingat karater utama kisah ini adalah ‘agen rahasia’ yang menangani agen rahasia lain.

Namun jangan langsung berharap adegan laga atau permainan gadget canggih ala James Bond, karena pekerjaan intelegensi yang ditampilkan lebih mengarah pada penyelidikan dan pencarian bukti-bukti. Walau tentu saja adegan-adegan kekerasan fisik (terutama cara interogasi tawanan) tidak dikurangi, memberikan kesan tersendiri untuk kisah ini. Tampaknya menjadi ciri khas penulis, untuk memberikan detil yang cukup cermat, membaca pembaca melalui aneka sudut pandang demi memahami proses yang dialami oleh karakter Milo Weaver dan karakter lainnya.

Milo Weaver yang dikenal oleh dunia ‘mata-mata’ memiliki banyak alias, yang juga sangat dikenal oleh kalangan dunia gelap, telah melepas profesi sebagai agen lapangan tepat saat ia memutuskan untuk berkeluarga. Tiada satu pun agen (lapangan) aktif yang berkeluarga, karena hal itu bisa menjadi beban tersendiri. Anehnya justru setelah 6 tahun menjalani kehidupan berkeluarga, Milo ditugaskan menyelidiki salah satu agen yang dianggap menjual informasi ke pihak lain.

Ibarat ‘deja vu’ – kilas balik tragedi 6 tahun silam yang menandai ‘lenyapnya’ Milo dari kancah dunia luar, tugas kali ini nyaris serupa karena Milo harus menyelidiki Angela Yates – sahabat sekaligus agen yang menembak mati atasannya Frank Dawdle – kepala biro yang dituduh menyelewengkan dana agensi, saat mereka terlibat aksi tembak-menembak yang mempertemukan Milo dengan Tina – saksi yang sedang mengandung dan akan melahirkan di lokasi penembakan.

Milo tidak pernah menyangsikan kesetiaan Angela, namun ia sadar harus bermain ‘sesuai aturan’ demi menemukan kebenaran. Bekerja sama dengan James Einner – agen muda yang ‘trengginas’ sekaligus ‘meremehkan’ kemampuan si tua Milo, peristiwa demi peristiwa terjadi begitu cepat dan semuanya merujuk pada sosok Milo yang dianggap bertanggung jawab atas hal-hal tersebut. Saat Milo meninggalkan Angela di apartementnya, wanita itu ditemukan tewas akibat keracunan. Kemudian ia terpaksa harus melarikan diri dengan bantuan atasannya.

Sepanjang kisah ini sungguh penuh teka-teki dan membuatku penasaran hingga akhir, apa sebenarnya yang terjadi dan alasan di balik keseluruhan kisah yang merenggut nyawa banyak korban. Nyaris berulang kali, diriku diombang-ambingkan menentukan siapa gerangan yang mengatakan ‘kebenaran’ karena pihak yang terlihat baik (dan benar) bisa berubah menjadi antagonis, demikian juga sebaliknya. Sebagaimana sosok Milo harus menentukan siapa kawan dan siapa lawan karena tiada kejelasan batas antar kedua belah pihak, yang sama-sama mengincar dirinya ...
“Apa sebenarnya Turisme ? Langley akan mengatakan  padamu bahwa Turisme adalah tulang punggung paradigma kesiapan mereka, piramida respons-segera, Bahwa kau, sebagai Turis, adalah karya intelejen kontemporer independen yang paling puncak. Kau adalah Berlian. Semua itu mungkin benar – kita sebagai Turis tidak pernah bisa mengambang lebih tinggi di atas kekacauan untuk mencari harmoni di dalamnya. Kita mencoba, dan itu memang bagian dari tugas kita, tapi setiap fragmen harmoni yang kita temukan terkait dengan fragmen-fragmen lain dalam harmoni yang lebih tinggi, yang diatur oleh harmoni yang lbih tinggi lagi.dan begitu seterusnya. Itu adalah ranah para pembuat kebijakan dan kaum akademis. Tugasmu yang paling utama sebagai Turis adalah bertahan hidup.”
Tentang Penulis :
Olen Steinhauer adalah penulis novel kriminal dengan latar belakang Eropa Timur, yang mulai ditulisnya ketika menjadi pelajar penerima beasiswa Fulbright. Dua kali menjadi finalis Edgar Award. Hak pembuatan  film The Tourist telah dipegang oleh Warner Brothers untuk George Clooney. Steinhauer dibesarkan di Virginia dan kini tinggal bersama keluarganya di Budapest, Hungaria.

[ more about the author & related works, just check at here : Olen Steinhauer | on Goodreads | on Wikipedia | at Twitter | at Facebook ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...