Translate

Monday, January 18, 2016

[ 2016 | Review #12 ] : "IN THE PRINCE'S BED"

Books "PERADUAN SANG PANGERAN"
Judul Asli : IN THE PRINCE’S BED
[ book 1 of THE ROYAL BROTHERHOOD Series ]
by Sabrina Jeffries
Copyright © 2004 by Deborah Gonzales
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Anggraini Novitasari
Desain sampul : Marcel A.W.
Cetakan I : Mei 2011 ; 456 hlm ; ISBN 978-979-22-7084-6
Harga Normal : Rp. 55.000,-
Rate : 3.5 of 5

Sebuah pertemuan unik dan rahasia berlangsung di sebuah ruang pribadi hotel, di mana 3 orang pria yang cukup ‘terkenal’ dengan reputasi masing-masing, membuka jati diri dan akhirnya membentuk aliansi demi kepentingan masa depan mereka masing-masing. Ide yang diprakarsai oleh Alexander ‘Alec’ Black, Earl of Iversley, melibatkan Marcus North, Viscount of Draker yang juga dijuluki Viscount Naga, serta Gavin Byrne, pemilik Blue Swan – gentleman’s club yang sangat eksklusif dan termewah di London, karena latar belakang ketiganya sebagai anak haram Pangeran Wales atau yang dikenal dengan panggilan Prinny.


Tujuan aliansi yang  disebut sebagai ‘The Royal Brotherhood’ – lebih sebagai ironi karena status mereka sebagai anak haram pria no.1 di Inggris, tidak mampu memiliki hal-hal tertentu layaknya keturunana bangsawan ‘terhormat’ di kalangan atas. Seperti Lord Draker yang dikucilkan dari pergaulan sosial akibat perilakunya yang dianggap tidak sopan dan menghina Pangeran Wales di depan umum, demikin pula dengan Gavin Bryne yang telah mencapai puncak karirnya sebagai pengusaha sukses nan kaya raya serta berpengaruh, namun tetap tidak diterima akibat latar belakang sang ibu yang ‘tidak terhormat’ ... Sedangkan Alexander Black, yang baru pulang dari luar negeri, kembali sebagai pewaris yang dihadapkan pada hutang menumpuk keluarganya.

Demi mempertahankan kelangsungan estate-nya Edenmore yang di ambang kebangkrutan dan kehancuran, Earl of Iversley yang baru, harus mencari jalan keluar secepatnya : menikah dengan calon pewaris kaya raya. Dengan bantuan fasilitas dari Lord Draker, untuk menunjang penampilannya sebagai bangsawan muda berada, serta jaringan koneksi Gavin Byrne yang sangat luas, maka Alexander Black memasuki kancah perburuan sosial papan atas. Sasarannya adalah gadis bernama Katherine Merivale – yang cukup menarik, namun tidak terlalu mengundang perhatian khalayak umum, karena mereka tidak mengetahui bahwa ia memiliki ‘mahar besar’ untuk pernikahan berupa warisan dari sang kakek.

Katherine diketahui menjalin hubungan dengan Sir Sidney Lovelace – teman masa kecilnya, namun hubungan mereka tidak menampakkan tanda-tanda menuju situasi yang lebih serius. Pendekatan yang dilakukan oleh Alec membuktikan ‘keengganan’ berasal dari Sidney, yang selalu menemukan alasan menunda ‘pertunangan’ apalagi pernikahan – sesuatu yang telah lama didambakan oleh Katherine. Sekilas tampaknya Alec mampu memikat Katherine dan membuatnya beralih dari Sidney yang ‘membosankan’ – namun pendekatan Alec ternyata harus diperjuangkan lebih keras karena Katherine bukan tipikal gadis yang mudah berubah pikiran dalam sekejab dengan pesona dan daya tarik Earl of Iversley.

Di sisi lain, Alec mendapati dirinya benar-benar suka dan tertarik pada Katherine, gadis yang cerdas, berani mengutarakan pikiran dan bertindak sesuai keyakinannya, walau terkadang hal-hal tertentu tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakat di pergaulan mereka. Salah satunya, Katherine menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran, sebagai salah satu landasan utama hubungan serius yang akan terjalin untuk masa depan yang lebih jauh. Ketika akhirnya Alec berhasil ‘menyingkirkan’ Sidney dari kancah persaingan memperebutkan hati Katherine, ia terbentur pada dilema yang mengusik hati kecilnya, seberapa jauh ia berani mempertaruhkan masa depan mereka atas ‘kejujuran dan kebenaran’ niat awal pendekatan yang ia lakukan ...

Ini adalah karya pertama penulis yang kubaca, dan seri ini benar-benar mengusik rasa ingin-tahuku, terutama menyangkut tiga bersaudara yang merupakan ‘anak haram’ Pangeran Wales (kelak akan menjabat sebagai Raja Inggris dengan gelar George IV) yang memang dikenal dalam sejarah ‘gemar’ bermain-main dengan wanita dari segala kalangan dan tentunya memiliki sejumlah anak tidak sah. Keunikan seri ini juga karena perbedaan latar belakang serta karakter tiga pria yang bisa dikatakan tidak biasa, dan buku pertama kisah ini mengungkap sosok Alexander Black – yang harus menderita pengasingan lebih dari 10 tahun di Portugal bersama kaum pekerja kasar.

Alih-alih menikmati status sebagai putra tunggal dan pewaris, ia harus bekerja keras dan memutar otak demi memenuhi kebutuhan hidupnya, semuanya karena ‘kebencian’ ayahnya yang mengetahui putranya merupakan anak haram hasil perselingkuhan istrinya. Bahkan kematian sang ayah, tetap meninggalkan beban berat yang mau tidak mau ditanggung oleh Alec. Karakter Katherine Merivale sendiri mengundang daya tarik, akibat perilaku ayahnya yang gemar bermain-main dengan wanita dan meninggalkan situasi memalukan bagi keluarganya tatkala ia tewas bersama simpanannya, sekaligus meninggalkan warisan hutang yang cukup besar.
“Masing-masing dari ketiga bersaudara ini memiliki ‘kekurangan’ ... Alexander tidak memiliki uang, Gavin tidak memiliki nama sah, Marcus tidak diterima di masyarakat, dan untuk menjamin masa depan yang lebih baik, sebuah aliansi dibentuk untuk saling membantu mewujudkan impian masing-masing, termasuk membuktikan pada ‘ayah’ mereka bahwa status anak haram bukanlah halangan untuk meraih kebahagiaan.”
Hubungannya dengan sosok Sidney – yang dihadirkan untuk mengundang simpati pembaca, karena ia ternyata lebih menyukai kaum pria, sebuah tema yang cukup mengejutkan karena kaum homoseksual jarang muncul dalam kisah-kisah historical romance, atau setidaknya tampil sebagai karakter ‘positif’ alih-alih cerminan golongan yang menyukai permainan seks antar jenis kelamin (terkadang ada juga golongan yang digambarkan sebagai kelompok sesat dan amoral dalam kisah-kisah tersebut). Sayangnya penulis memilih tidak meneruskan konflik atas kondisi Sidney lebih dalam, namun cukup memberikan porsi ‘menantang’ untuk Alec dan Katherine. Yang jelas, buku ini membuatku tidak sabar untuk segera mengetahui kelanjutannya ...

[ more about this author & related works, just check at here : Sabrina Jeffries | on Goodreads | on Wikipedia ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...