Translate

Wednesday, January 27, 2016

[ 2016 | Review #20 ] : "THE LITTLE LADY AGENCY"

Books  "AGENSI PENGASUH PRIA"
Judul Asli : THE LITTLE LADY AGENCY
[ book 1 of LITTLE LADY AGENCY Series ]
Copyright © 2005 by Hester Browne
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Nurkinanti Laraskusuma
Desain & ilustrasi sampul : Bena NDR
Cetakan II : Januari 2010 ; 544 hlm ; ISBN 978-979-22-5016-9
Harga Normal : Rp. 60.000,-
Rate : 4 of 5

Satu lagi bacaan yang kutemukan dalam timbunan yang ternyata sudah berusia 10 tahun (0_0) #glubb ... dan ternyata ini buku berseri (total ada 3 buku), alhasil seharian kemarin marathon baca petualangan Melissa aka Honey yang ternyata tidak kalah dengan karakter Becky Bloomwood si Shopaholic karya Sophie Kinsella. Membaca seri Little Lady Agency ini juga merupakan pengalaman pertama menikmati karya Hester Browne dan harus kuakui cukup menikmati gayanya yang penuh humor mengungkap kehidupan kalangan atas, penuh dengan intrik, skandal dan romansa yang bikin pembaca terhanyut dengan adegan-adegan menyentuh sekaligus menyegarkan. Penasaran ? Yuk, kuberikan ‘sedikit’ bocoran apa daya tarik kisah ini ...


Dilahirkan sebagai Melissa Romney-Jones, putri tengah dari tiga bersaudara yang memiliki sifat serta karakter yang saling bertolak belakang, ditambah dengan ayah dan ibu yang bisa diibaratkan pasangan anjing dan kucing, gambaran awal keluarga Romney-Jones yang ‘semarak’ (alias kacau-balau) mengingatkan diriku gambaran keluarga selibriti ‘The Osborne’. Anehnya, justru Melissa yang nyaris ‘tampak normal’ dibandingkan angoota keluarga lainnya. Dan karena itu pula ia memilih untuk ‘keluar’ dari lingkup keluarganya, tinggal di apartemen bersama sahabatnya Nelson Barber (yang asli merupakan penggambaran cowok keren nan ideal menurutku) dan bekerja sebagai salah satu asisten di perusahaan properti Dean & Daniels.

Walau Melissa sangat mandiri dan berusaha keras untuk tidak tergantung pada kedua orang tuanya, sang ayah yang senantiasa menemukan ‘sesuatu’ untuk mencela dan menghina dirinya (dan juga anggota keluarga lainnya) merupakan sosok no.1 yang berusaha ia hindari sebisa mungkin. Situasi berubah tatkala perusahaannya ‘merger’ dengan perusahaan lain yang berbuntut pada penyusutan karyawan – dan tebak siapa yang termasuk di dalam daftar tersebut ? Mendapati sumber pendapat yang tidak terlalu besar (namun cukup lumayan menutup kebutuhan sehari-hari dan membayar tagihan kartu kreditnya) mendadak ‘raib’ – Melissa harus segera menemukan jalan keluar (kecuali meminta bantuan ayahnya – sosok Setan dari Neraka).

Ternyata susah juga menemukan lowongan pekerjaan yang tepat (atau bersedia menerima dirinya). Walau Nelson bersedia menanggung hutang tagihannya untuk sementara, Melissa sadar ia berada di posisi yang serba sulit. Maka tawaran ‘aneh’ dari mantan gurunya untuk menjalani profesi sebagai ‘pendamping’ pun ia lakukan (diam-diam tentu saja, karena Nelson pasti melarangnya). Percobaan pertama berhasil namun tidak untuk kedua kalinya. Nyaris menjadi korban pelecehan yang memalukan (termasuk meninju pria yang menganggapnya sebagai pelacur murahan), untung saja muncul Nelson yang diam-diam curiga dengan perilakunya yang seba rahasia.

Melissa akhirnya menemukan jalan keluar dari kesulitannya dengan cara yang tak kalah unik. Kenalan dan sahabat Nelson, Roger Trumpet – bujang lapuk berusia 30 tahun yang sama sekali tidak berminat untuk menjalin hubungan serius dengan wanita, apalagi membayangkan pernikahan, membutuhkan bantuan saat ibunya memaksanya untuk ‘berkenalan’ dengan sepupunya. Melissa mendapat ide untuk muncul sebagai Honey – wanita ciptaannya saat berprofesi sebagai pendamping, untuk menyelamatkan Roger yang bersedia membayar mahal asalkan lepas dari cengkeraman sang ibu dan sepupunya. Misi pertolongan (yang dibayar mahal) itu berhasil dengan sukses, yang merupakan awal dari karir baru Melissa sebagai Honey Blennerhesket.

Buku pertama seri Little Lady Agency ini memikat perhatianku semenjak awal kisah hingga akhir. Mengikuti perjalanan Melissa Romney-Jones, gadis dengan kepribadian menarik yang memiliki sindrom kepercayaan diri, berkat teror sang ayah yang selalu mengecam dirinya, penampilan fisiknya yang bagai ‘gitar’ (sangat seksi sebenarnya) yang berbeda jauh dengan ibu maupun kedua saudarinya yang langsing nan ramping. Selain itu Melissa juga gadis yang lumayan ‘naif’ selalu memandang sisi positif orang lain dan mudah ‘jatuh-kasihan’ melihat penderitaan orang lain, alhasil justru membuatnya diperlakukan sebagai ‘pelayan’ dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu.

Jika Melissa tertutup dan pemalu (kurang PD) maka sosok Honey Blennerhesket dengan rambut pirang, berpenampilan berani nan seksi (tapi tetap sopan) serta memiliki ‘nyali’ untuk berhadapan dengan orang-orang yang tidak mampu ditangani oleh Melissa, menambah daya tarik saat perubahan demi perubahan muncul silih berganti, antara Melissa dan Honey. Situasi semakin pelik saat Honey tertarik dan juga menarik perhatian salah satu kliennya, Jonathan Riley – pimpinan baru perusahaan dimana Melissa dipecat dan sekaligus atasan Gabi Shapiro – sahabat Melissa. Masalahnya, Melissa juga sangatttt tertarik dengan Jonathan. Lalu bagaimana dengan Honey ?

Antara kemelut pribadi hubungan Melissa / Honey dengan Jonathan, Nelson, Gabi maupun keluarga Romney-Jones, kisah ini cukup kompleks dengan menampilkan kasus demi kasus yang harus ditangani oleh Honey (sebagian besar sangat ‘menggelitik’), dari pasangan yang minta dipisahkan (salah satu diantara mereka), pria-pria bujangan terhormat yang membutuhkan pendamping (alasan supaya tidak dicecar untuk mencari kekasih), remaja kikuk yang sulit bergaul atau memilih pakaian yang modis, hingga kekasih yang ingin menghentikan kebiasaan buruk pasangannya (suka menggigit kuku, berpakaian serampangan nyaris memalukan, dll). Bahkan sebagai Melissa, ia juga harus bergulat dengan persiapan pernikahan adiknya yang mengerikan.

Untuk pria-pria menawan, muncul sosok Nelson Barber – pria idaman setiap wanita (ahli masak super kreatif, ringan tangan hampir setiap saat Melissa butuh bantuannya, sabar mendengarkan curhat apapun termasuk menyediakan bahu dan tisu jika hendak menangis, ahli memijat kaki yang kelelahan, duh apa lagi ya, panjang deh daftarnya) dan sama sekali ‘bukan gay’ yang sayangnya berperan sebagai sahabat karib Melissa, berhadapan dengan Jonathan Riley yang dijuluki Dr. No hingga Mr. Remmington Steele (terutama oleh Nelson dan Gabi yang anehnya tidak menyukai pria ini), pria dengan penampilan dingin, ternyata menyimpan ‘luka batin’ akibat perselingkuhan sang istri yang kini hamil dengan kakaknya #whatttthe**** Bacaan yang seru !!!

[ more about this author & related works, just check at here : Hester Browne | on Goodreads | at Twitter | at Facebook  ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...