Translate

Wednesday, January 27, 2016

[ 2016 | Review #22 ] : "WHAT THE LADY WANTS"

Books “KEINGINAN SANG LADY”
Judul Asli : WHAT THE LADY WANTS
or
THE LITTLE LADY AGENCY & THE PRINCE
[ book 3 of LITTLE LADY AGENCY Series ]
Copyright © 2008 by Hester Browne
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Utti Setiawati
Editor : Widi Lugina
Desain & ilustrasi sampul : Bena NDR
Cetakan I : Desember 2012 ; 536 hlm ; ISBN 978-979-22-9050-9
Harga Normal : Rp. 60.000,-
Rate : 4.5 of 5

Back again with Melissa Romney-Jones aka Miss Honey Blennerhesket dari The Little Lady Agency, yang akan segera berubah menjadi Mrs. Romney-Jones-Riley usai pertunangannya dengan Mr. Jonathan ‘Hottie’ Riley. Dengan tersingkirnya Cindy dari kemelut yang sempat melanda hubungan Melissa dan Jonathan, kini mereka disibukkan dengan penugasan terbaru Jonathan di Paris, yang membuat Melissa harus membagi waktu antara pekerjaan dan akhir pekan yang dihabiskan menjelajah kota romantis Paris. Situasi dalam keluarganya pun sedikit mereda tanpa ada skandal baru atau konflik mengerikan, hingga kelahiran mendadak bayi yang dikandung oleh Emery saat pesta jelang akhir tahun di kediaman orang tuanya. Yang aneh, ternyata Emery telah berhasil merahasiakan ‘kehamilannya’ hingga harus melahirkan darurat dibantu keluarganya (yang sebagian besar harus ditangani Melissa, karena sang ayah seperti biasa membuat keributan dan ibunya terlalu mabuk demi menenangkan syarafnya yang nyaris putus akibat ulah sang suami).


Bayi laki-laki yang akhirnya menyita banyak waktu, tenaga dan pikiran, membuat kalang-kabut keluarga Romney-Jones (yang sebenarnya sudah lumayan kacau), anehnya hanya bisa ditenangkan oleh sang kakek – Martin Romney-Jones, pria yang dianggap ‘monsters’ oleh keluarganya. Sementara Belinda – sang istri yang berhasil mengatasi depresinya dengan merajut aneka ‘karya seni’ aneh, kini dikejar-kejar Allegra – putri sulung yang tak kalah bengis dengan sang ayah, demi mendapatkan prosentase besar target karya ‘aneh’ sang ibu yang ternyata disukai pecinta seni kalangan atas. Emery yang ‘terpenjara’ di kediaman orang tuanya karena William sang suami sibuk dengan aneka kegiatan, berusaha meminta bantuan pada Melissa, yang kali ini mendapat proyek khusus ‘super rahasia’ dari Granny tercinta. Proyek yang terpaksa sekali lagi membutuhkan keahlian Miss Honey Blennerhesket demi memulihkan reputasi pangeran muda calon pewaris gelar, cucu kesayangan pria yang diam-diam merupakan (salah satu) kekasih Granny.

Buku ketiga serial ini lumayan mengejutkan bagi diriku, karena penulis menggiring pembaca pada konflik baru yang pada awalnya tidak terduga akan muncul dalam kehidupan sosok Melissa / Honey. Namun kejutan ini menjadikan kisah ini sebagai bacaan favoritku, terutama menyangkut ‘sang pangeran’ yang muncul dalam romansa kehidupan Melissa. Pembaca telah mengenal Jonathan Riley – pangeran dalam kehidupan asmara Melissa akhir-akhir ini, dan masalah baru mengancam kelangsungan hubungan mereka yang telah pada ambang ‘siap-menikah-untuk-seumur-hidup’ walau masalah utama justru datang bukan dari pihak luar tetapi pemahaman yang terjadi pada keduanya. Di sisi lain, kali ini (diriku) pembaca lebih mengenal sosok Nelson Barber, terutama menyangkut hubungan ‘semi-platonik’ yang terjalin sekian tahun bersama Melissa. Dan sang Pangeran Nicolas ‘Nicky’ of Hollenberg, cucu Pangeran Alexander von Helsing-Alexandros sahabat dan kekasih Camilla ‘Dilys’ Blennerhesket (aka Granny), pria yang memiliki pesona dan daya tarik tersendiri, sekaligus proyek terbaru sang Little Lady.

Dari sisi romansa, kisah ini dijamin penuh kemelut yang terjalin antara Jonathan-Melissa, Melissa-Nicky, Nicky-Piglet, Melissa-Nelson, Nelson-Gabi, Gabi-Aaron, Gabi-Roger, Roger-Zara, Nelson-Leonie, Leonie-Nicky ... huaaaa, bagai jalinan benang kusut dengan laba-laba siap menerkam siapa saja yang lengah. Paling asyik ‘menyaksikan’ perseteruan antara kubu Nelson (mayoritas kaum pria yang tidak suka sikap playboy Nicky) dan kubu Nicky (mayoritas kaum wanita yang tidak pernah lupu dari pesonanya), dan di sisi manakah Melissa/Honey berada ? Penulis bahkan menyajikan adegan menyentuh yang tidak mudah dilupakan di Paris, melibatkan Jonathan, Nicky dan Nelson dan tentu saja Melissa. Adanya unsur komedi melibatkan metafora karakter ‘Mary Poppins’ pada diri Melissa/Honey disertai kehadiran Nanny Ag – mantan pengasuh anak-anak keluarga Romney-Jones yang dipanggil kembali untuk menangani Cutbert ‘Bertie’ Brad Lyall McDonalds – bayi Emery dan William yang menjadi pembuka skandal jaringan mata-mata nanny yang mengerikan, benar-benar membuatku terpaku dari awal hingga akhir kisah ini ...

[ more about this author & related works, just check at here : Hester Browne | on Goodreads | at Twitter | at Facebook  ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...